Penemu Serat Optik dan Sensor Kamera CCD Dapat Nobel
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tiga orang bakal berbagi anugerah Nobel Fisika 2009 karena temuan yang membuat komunikasi Internet berjalan mulus dan makin sempurna saat ini yakni serat optik dan sensor kamera CCD.
"Nobel
bidang fisika tahun ini dianugerahkan bagi dua pencapaian ilmiah yang membantu
membentuk dasar masyarakat tersambung Internet," kata panitia Nobel,
Selasa (6/9).
Separuh
hadiah Nobel diberikan bagi Charles Kao yang menemukan serat optik (menjadi
penghubung utama Internet dunia saat ini). Separuh lagi bagi Willard Boyle dan
George Smith karena menemukan sensor kamera CCD (sensor pencitraan digital
pertama dunia).
Kao,
76 tahun, kelahiran Cina yang menjadi warga negara ganda Inggris-Amerika
Serikat, mulai merintis serat optik di dunia pada 1966. Saat itu ia mempelajari
bagaimana cahaya bisa berjalan dengan stabil lewat serat kaca. Empat tahun
kemudian, serat optik benar-benar terwujud.
Saat
ini serat optik sudah menjadi barang yang lazim dipakai sebagai penghubung
utama jaringan Internet dari pusat server ke kantor-kantor atau rumah.
Serat
optik ini jauh lebih unggul daripada kabel yang sebelumnya dipakai untuk
telekomunikasi seperti tembaga karena kecepatannya jauh lebih tinggi dan kapasitas
jauh lebih besar.
"Serat
kaca ini memungkinkan komunikasi broadband dunia seperti Internet bisa berjalan,"
kata panitia Nobel.
Dalam
dunia Internet--termasuk situs populer Facebook atau YouTube--yang banyak
dikirim adalah foto atau video. Sebagian besar foto atau video itu diambil
dengan kamera dengan teknologi sensor pencitraan CCD, meski ada juga yang
menggunakan teknologi CMOS.
CCD
ini adalah sensor digital pertama dunia, ditemukan 1969. Penemunya Boyle
(berkewarganegaraan ganda Kanada-Amerika Serikat) dan Smith (Amerika Serikat).
Temuan mereka dari Bell Laboratories itu, mereka sebut charge-coupled device,
yang membuatnya meraih Nobel."Ini menciptakan revolusi fotografi karena
cahaya bisa ditangkap secara elektronik, bukannya pada selembar film,"
kata panitia. Boyle, 85 tahun, bekerja di Bell dari 1953 sampai 1979. Risetnya
adalah bidang optik dan komunikasi satelit, elektronik digital dan kuantum,
serta astronomi radio dan komputer. Ia termasuk ilmuwan yang membantu NASA saat
badan antariksa itu memilih tempat untuk mendarat bagi Apollo di bulan. Sedang
Smith, 79 tahun, telah memimpin riset pada bidang laser dan semikonduktor. Ia
sekarang menjadi penasehat bagi sejumlah laporatorium universitas dan
pemerintah Kanada.
Smith
sendiri memiliki kegemaran berlayar. Ia baru saja keliling dunia dengan perahu
layar. Saat ditanya untuk apa hadiah Nobel yang bakal diterima, Smith
mengatakan, "Saya sudah berusia 79 tahun. Saya tidak berpikir hidup saya
akan banyak berubah. Saya bahkan tidak butuh perahu yang lebih besar
lagi."
0 komentar:
Posting Komentar