Pengertian
Alat Optik/instrumen optik
Alat optik adalah alat penglihatan manusia, baik alamiah
maupun buatan manusia. Alat optik alamiah adalah mata dan alat optik buatan
adalah alat bantu penglihatan manusia untuk mengamati benda-benda yang tidak
dapat dilihat dengan jelas oleh mata. Yang termasuk alat optik buatan
diantaranya: kacamata, kamera, lup atau pembesar, mikroskop, teropong, dan
periskop.
Berikut ini adalah instrumen optik:
A. Mata
Fungsi Mata
Mata adalah alat
optik manusia dan hewan lainnya. Mata manusia
terpasang pada tulang rongga mata dengan
tiga pasang otot-otot mata yang berfungsi
untuk menggerakkan bola mata ke kiri,
kanan, atas dan ke bawah. Mata manusia berfungsi sebagai alat atau
indra penglihatan dan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat penting
bagi manusia. Bentuk
mata kita hampir bulat seperti bola, dan diameternya kira-kira 1 inci.
Lengkungan bagian depannya agak lebih tajam dan diliputi oleh membran yang kuat
dan tembus cahaya.
Manusia
diciptakan dengan kesempurnaanya, yaitu memiliki akal dan indera sebagai alat
manusia untuk menjalani kehidupan. Setiap manusia memiliki alat optik
tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata merupakan bagian dari
pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Allah SWT menciptakan mata untuk
membantu kita menikmati keindahan alam, melihat teman-teman, mengamati
benda-benda di sekeliling, dan masih banyak lagi yang dapat kita nikmati
melalui mata. Tidak dapat kita bayangkan bila manusia tidak mempunyai mata atau
mata kita buta, tentu dunia ini terlihat gelap gulita.
Komponen
Mata
Bagian-bagian penting dari mata dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Gambar 4. Diagram
mata.
Keterangan :
1.
Kornea
(cornea): Kornea merupakan lapisan mata paling depan
(terluar) dan keras, berfungsi untuk melindungi bagian-bagian mata yang lunak
dan sensitif. Tebalnya 0,5 mm.
2.
Pupil: Pupil adalah celah berbentuk lingkaran yang berfungsi agar cahaya
dapat masuk ke dalam mata. Lebar pupil diatur oleh iris. Saat cahaya terang
pupil menguncup dan pada saat cahaya gelap pupil melebar.
3.
Iris: Iris adalah selaput berwarna hitam dan biru, yang berfungsi mengatur
besar dan kecilnya pupil.
4.
Lensa
mata(crystalline lens): terdiri dari kristal(terbuat
dari bahan bening/optis yang elastik), mempunyai dua permukaan dengan jari-jari
kelengkungan 7,8 mm. Lensa berfungsi membiaskan sinar pada benda sehingga
menghasilkan bayangan pada retina, dan memfokuskan objek pada berbagai jarak.
5.
Aqueous
humour: cairan di depan lensa mata atau dibelakang
kornea, berfungsi untuk membiaskan cahaya ke dalam mata.
6.
Viterous
humour: cairan di dalam bola mata, berfungsi untuk
meneruskan cahaya dari lensa menuju retina
7.
Retina: berfungsi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang
dilihat. Retina merupakan bagian mata yang penuh syaraf yang sensitif terhadap
cahaya. Dari retina ini akan dilanjutkan ke syaraf optikus. Bayangan yang jatuh
pada retina bersifat nyata, diperkecil dan terbalik. Permukaan retina terdiri dari
berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel batang berfungsi membedakan
kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi membedakan kesan
berwarna. Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi mata.
8.
Fovea
sentralis: daerah cekung yang berukuran 0,25 mm dan
di tengahnya terdapat bintik kuning.
Sistem Kerja Mata
Proses melihat berawal
dari seberkas sinar datang dari objek menuju mata, kemudian dibiaskan
oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan nyata dan terbalik di retina. Oleh
syaraf penglihatan yang ada pada retina hal itu diteruskan keotak sehingga
terjadi kesan melihat.
Pada retina terdapat cekungan yang dinamakan Bintik Kuning dan di pusat bintik kuning tersebut
syaraf penglihatan paling peka dibandingkan tempat lain padaretina. Pada bagian
yang paling peka tersebut indera penglihatan paling kuat dandinamakan Fovea. Agar mata dapat melihat
objek secara jelas, bayangan objek tersebut haruslah tepat berada di tempat itu.
Jika bayangan suatu objek terbentuk di daerah syaraf optik, maka objek
tersebuttidak terlihat. Daerah ini dinamakan Bintik Buta. Jumlah cahaya yang masuk kemata diatur oleh pupil
yang bertindak sebagai diafragma. Ukuran lubang pupil dapatmembesar atau
mengecil tergantung kuat lemahnya cahaya yang menuju ke mata. Jika cahaya yang
menuju ke mata terlalu kuat (terang), lubang pupil mengecil dan sebaliknya jika
cahaya yang menuju ke mata lemah (redup) lubang pupil membesar.
Dalam keseharian, mata harus mengamati objek-objek yang jaraknya
berbeda-bedadari yang sangat dekat sampai yang sangat jauh dari mata. Dengan
menerapkan prinsip pembentukan bayangan oleh lensa cembung pada mata kita, maka
lensa mata harus dapat membentuk bayangan dari objek yang dilihat pada bintik
kuning(tepatnya pada Fovea).
Agar bayangan selalu terbentuk pada bintik kuning,
meskipun objek yang dilihat
berada di dekat maupun jauh dari mata, maka lensa mata
harus harus mengubah kecembungannya. Untuk melihat objek yang sangat dekat, otot mata harus semakin tegang sehingga
lensa mata makin cembung (berakomodasi). Sedangkan pada waktu melihat objek yang
letaknya jauh, otot mata tidak perlu tegang (otot mata dalam kondisi rileks).
Daya
Akomodasi Mata
Perlu
diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina selalu tetap. Sehingga dalam
melihat benda-benda pada jarak tertentu perlu mengubah kelengkungan lensa mata.
Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, yang berarti mengubah jarak titik fokus
lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang
dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina. Pada saat mata melihat dekat
lensa mata harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan pada saat
melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot siliar mengendor). Peristiwa
perubahan-perubahan ini disebut daya akomodasi.
Daya
akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau
memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya
jarak benda yang dilihat. Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan
penglihatan) yaitu :
1. Titik dekat
mata (punctum proximum)adalah
jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk
mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak)
dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca
normal.
2.
Titik jauh mata
(punctum remotum)adalah jarak benda terjauh di depan
mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya
adalah “tak terhingga”.
Cacat
Mata
Berkurangnya
daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata
untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang
disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh, rabun dekat dan
rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain
yang disebut astigmatisma. Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata
hanya berfungsi membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati
tepat pada retina. Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang
diberikan pada kacamata adalah kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata
berukuran -1,5, artinya kacamata itu berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5
dioptri.Berkurangnya daya akomodasi mata dapat menyebabkan cacat mata.
0 komentar:
Posting Komentar